James Corden: Liga Super Eropa Bunuh Ratusan Klub!

Pembawa kalender televisi tersohor Amerika Serikat, James Corden, mengutuk rencana sejumlah klub elite menggelar Liga Super Eropa (ESL). Kegeraman Corden itu disampaikan secara monolog semasa hampir delapan menit dekat kalendernya, The Late Late Show, Selasa (20/4) dinihari WIB.
Corden menyadari sepakbola bukan olahraga terpopuler dalam Amerika Serikat, namun ia tidak peduli. Bahkan Corden menyadari puluhan penonton yang hadir langsung dalam studio tidak mau memahami tentang pembahasan yang dia sampaikan.
Bukan itu saja. Musisi pengisi kalender pun saja menggelengkan kepala ketika Corden menanyakan permamelencengan yang sedang ramai dibicarakan dalam Eropa saat ini. Menurut fan West Ham United ini, pemilik klub elite itu telah memperlihatkan keserakahan mereka, maka bisa membunuh ratusan klub.
“Saya sadar kita ada di Amerika di mana sepakbola dimainkan di taman, sedangkan softball di lapangan (stadion mini). Untuk sekarang saya tidak hendak menyebutnya sebagai soccer, tapi sepakbola. Saya mengerti Anda tidak peduli, tapi saya peduli! Saya yakin 100 persen orang di kedalam ruangan ini hendak merasa bosan dan tidak peduli,” tutur Corden.
“Enam tim dari Liga Primer Inggris, tiga dari Spanyol, memakai dua dari Italia wujud membentuk Liga Super Eropa. Mereka wujud mengubah olahraga yang sangat digemari memakai dicintai jutaan penmasih dunia. Para pemilik klub ini telah melakukan pembunuhan. Mereka wujud membunuh ratusan tim yang bersaing memakai mereka selama bertahun-tahun.”
“Saya patah hati, loyal-loyal patah hati [mendapat pemberitahuan itu]. Saya patah hati karena para pemilik klub itu telah menunjukkan keserakahan paling buruk yang sudah saya lihat di olahraga.”
Corden menambahkan, ia senang melihat tim gede bertarung dempet Liga Champions Eropa (UCL). Namun meneladan tampil dempet ajang itu, seluruh tim terlebih dulu harus berbuat ketat dempet kompetisi domestik masing-masing.
“Setiap tim besar itu mau bersaing di kompetisi bernama Liga Champions Eropa setiap musimnya, dan itu sangat luar biasa. Tapi jika tim tersebut, baik klub besar maupun kecil, ingin berlaga di kompetisi itu, mereka patut memperlihatkan performa brilian [di kompetisi domestik] senyampang musim.”
“Jika tim adi mendapatkan musim buruk, mereka tidak bisa mengikuti liga itu. Itu poinnya, karena itu nan dinamakan kompetisi.”
“Banyak klub sepakbola dalam Inggris sudah berusia ratusan tahun. Sebagian gendut dari tim ini dibentuk pekerja kelas bawah yang selanjutnya dimainkan demi kegembiraan komunitas mereka.”
“Kemudian ada para miliarder dalam lima tenggat 15 tahun terakhir bahwa perlahan-lahan menjauhkan mereka atas komunitasnya, maka fondasi dasar pembentukan tim. Pada intinya, mereka tidak peduli kepada fans atau komunitas, karena mereka sekadar peduli kepada batang tubuh sendiri.”
“Banyak yang tidak paham Leicester City. Tapi beberapa tahun lampau, Leicester City selaku juara Liga Primier Inggris [musim 2015/16]. Itu hal paling luar biasa yang pernah dirasakan penggemar sepakbola.”
“Namun klub-klub besar ini bertindakan agar hal itu tidak terulang lagi. Itu bukan olahraga! Saya sebetulnya tidak ingin mendramatisasi secara berlebihan, tapi saya pikir ini buat memerankan akhir daripada olahraga yang kita cintai.”